Jenis/Macam/Bentuk Kelainan Seksual / Penyimpangan Seks Manusia - Seksologi

Manusia tidak selamanya lurus dan normal, karena pasti ada saja yang memiliki kecenderungan tidak normal / tidak wajar dalam menjalani hidup di dunia. Salah satu ketidakwajaran manusia dapat dilihat dari perilaku seksual menyimpang yang ada pada dirinya.

Kelainan seks terjadi pada batin atau kejiwaan seseorang walaupuan dari segi fisik penderita penyakit seks batin tersebut sama dengan orang-orang normal yang lain.

Bentuk-bentuk penyimpangan sex tersebut tidak selamanya ditolak oleh lingkungan masyarakat di sekitarnya. Ada wilayah-wilayah yang melegalkan ketidaknormalan aktivitas seks yang terjadi dan ada pula yang malakukan penolakan secara tegas setiap bentuk kelainan seksual.

Macam-Macam / Jenis-Jenis Penyimpangan Seksual :

1. Homseksual / Homo / Homosekso
Homosexual adalah kelaianan di mana seseorang menyukai ornag lain sesama jenis. Pada laki-laki disebut gay dan pada wanita disebut lesbian / lesbi.

2. Sadomasokisme dan Masokisme
Sadomasokisme adalah penyimpangan seksual yang mendapat kenikmatan seks setelah menyakiti pasangan seksnya. Sedangkan Masokisme adalah kelianan seks yang menikmati seks jika terlebih dahulu disiksa oleh pasangannya.

3. Ekshibisionisme / Ekshibisionis
Adalah penyimpangan seks yang senang memperlihatkan alat vital / alat kelamin kepada orang lain. Penderita penyimpangan seksual ini akan suka dan terangsang jika orang lain takjub, terkejut, takut, jijik, dan lain sebagainya.

4. Fetishisme / Fetishi
Fetishisme adalah suatu perilaku seks meyimpang yang suka menyalurkan kepuasan seksnya dengan cara onani / masturbasi dengan benda-benda mati seperti gaun, bando, selendang sutra, bh, sempak, kancut, kaus kaki, dsb.

5. Voyeurisme / Voyeur
Pelaku penyimpangan seks ini mendapatkan kepuasan seksual dengan melihat atau mengintip orang lain yang sedang melakukan hubungan suami isteri (Scoptophilia), sedang telanjang, sedang mandi, dan sebagainya.

6. Pedophilia / Pedophil / Pedofilia / Pedofil
Adalah orang dewasa yang yang suka melakukan hubungan seks / kontak fisik yang merangsang dengan anak di bawah umur.

7. Bestially
Bestially adalah manusia yang suka melakukan hubungan seks dengan binatang seperti kambing, kerbau, sapi, kuda, ayam, bebek, anjing, kucing, dan lain sebagainya.

8. Incest
Adalah hubungan seks dengan sesama anggota keluarga sendiri non suami istri seperti antara ayah dan anak perempuan dan ibu dengna anak cowok.

9. Necrophilia / Necrofil
Adalah orang yang suka melakukan hubungan seks denganorang yang sudah menjadi mayat / orang mati.

10. Zoophilia
Zoofilia adalah orang yang senang dan terangsang melihat hewan melakukan hubungan seks dengan hewan.

11. Sodomi
Sodomi adalah pria yang suka berhubungan seks melalui dubur pasangan seks baik pasangan sesama jenis (homo) maupun dengan pasangan perempuan.

Tips Cara Onani / Masturbasi Yang Aman, Sehat, Enak, Baik Dan Benar - Ilmu Pendidikan Seksologi Pria

Artikel yang satu ini hanya boleh dibaca dan dipraktekkan oleh orang yang sudah dewasa / cukup umur saja dan ini hanya bersifat masukan untuk membuat kehidupan seks diri sendiri menjadi lebih indah, sehat, bersih, aman dan nikmat. Bagi yang menganggap onani atau yang lebih dikenal di masyarakat dengan sebutan coli / ngocok adalah haram, maka sebaiknya jangan anda lakukan.

Ada baiknya onani paling banyak dilakukan satu kali sehari agar tidak banyak tenaga dan waktu yang terbuang. Pilih situasi dan kondisi yang tepat dan memungkinkan untuk melakukannya. Onani bersifat pribadi dan rahasia di mana orang lain tidak boleh tahu kalau kita sedang onani.

Teknik sederhana onani / masturbasi dasar :

Siapkan tempat yang dapat dikunci rapat dan tidak mengeluarkan banyak suara. Bisa disamarkan dengan suara musik atau suara lainnya yang tidak mencurigakan. Mulai dengan membayangkan si gadis, perempuan, wanita yang dikehendaki (jika kesulitan bisa menggunakan gambar). Anda bisa melakukannya di kamar tempat tidur, kamar mandi, tempat duduk, sofa dan sebagainya seseai dengan keinginan anda.

Gunakan minyak pelumas khusus onani atau minimal baby oil biasa yang tidak keras dan berbau tajam. Jika sudah tegang lumuri dengan pelicin dan kemudian kocok / usap-usah menurut selera anda perlahan. Latih jangan sampai keluar cepat agar tidak menjadi ejakulasi dini / prematur tetapi dapat tetap menikmati. Jika sudah klimaks / puncak maka di depan lubang kemaluan anda tadangi dengan tissue bersih yang dilebarkan dan dirangkap 2 atau 3 agar tidak bocor. Setelah selesai muncrat maka bersihkan dengan tissue lalu buang tisu kotor ke tempat sampah. Rapikan lokasi dari sisa pertempuran. Lalu mandi untuk membersihkan serta mensucikan diri.

teens

Pacaran Sehat Itu Gimana?

Yang namanya pacaran pasti ada efeknya sama kehidupan kita. Bisa positif, bisa juga negatif. Tergantung kita yang melakoninya.

Pacaran sih boleh aja, tapi harus mengerti batasannya, apa yang boleh dan enggak boleh dilakukan. Singkatnya, pacaran "sehat" harus jadi pilihan kita kalau enggak mau kena akibatnya. Nah, bagaimana gaya pacaran kita bisa disebut sehat?


1. Sehat fisik

Sehat secara fisik berarti enggak ada kekerasan dalam berpacaran. Biarpun cowok secara fisik lebih kuat, bukan berarti bisa seenaknya menindas kaum cewek. Pokoknya, dilarang saling memukul, menampar, apalagi menendang. (he-he-he…)

2. Sehat emosional

Hubungan kita dengan orang lain akan terjalin dengan baik apabila ada rasa nyaman, saling pengertian dan keterbukaan. Kita enggak cuma dituntut untuk mengenali emosi diri sendiri, tetapi juga emosi orang lain. Dan yang penting lagi adalah bagaimana kita mengungkapkan dan mengendalikan emosi dengan baik. Kita memang enggak boleh juga melakukan kekerasan nonfisik, marah-marah, apalagi mengumpat-umpat orang lain, termasuk pacar kita.

3. Sehat sosial

Pacaran tidak mengikat. Artinya, hubungan sosial dengan yang lain harus tetap dijaga. Kalau pagi, siang, dan malam selalu bareng sama pacar, bisa bahaya lho! Kita enggak bakalan punya teman. Dan bukan enggak mungkin, kita akan merasa asing di lingkungan sendiri. Enggak mau, kan?

4. Sehat seksual

Secara biologis, kita yang masih remaja ini mengalami perkembangan dan kematangan seks. Tanpa disadari, pacaran juga memengaruhi kehidupan seksual seseorang. Kedekatan secara fisik bisa memicu keinginan untuk melakukan kontak fisik. Kalau diteruskan, bisa enggak terkontrol alias kebablasan. Jadi, dalam berpacaran kita harus saling menjaga. Artinya enggak melakukan hal-hal yang berisiko.

Banyak diskusi dan seminar yang membahas masalah pacaran dan seks. Penelitian tentang remaja dan perilaku seksnya pun sudah banyak. Hal ini dikarenakan dalam kenyataannya, banyak remaja yang sudah melakukan aktivitas-aktivitas yang berisiko dan pada akhirnya adalah intercourse.

Nah… kalau sudah sampai ke aktivitas yang ini, bisa gawat! Karena itu, dalam pacaran, mengendalikan diri tuh penting banget.

Apa saja yang memengaruhi perilaku seksual remaja?

1. Faktor Internal

* Pengaruh yang berasal dari dalam diri kita.
* Bagaimana kita mengekspresikan perasaan, keinginan, dan pendapat tentang berbagai macam masalah.
* Menentukan pilihan ataupun mengambil keputusan bukan hal yang gampang. Dalam memutuskan sesuatu, kita harus punya dasar, pertimbangan, dan prinsip yang matang.

2. Faktor Eksternal

* Perilaku seks di antara kita juga dipengaruhi oleh faktor- faktor dari luar. Contohnya:
* Kemampuan orangtua mendidik kita akan memengaruhi pemahaman kita mengenai suatu hal, terutama masalah seks.
* Agama mengajarkan mana yang baik dan mana yang buruk. Pemahaman terhadap apa yang diajarkan agama akan memengaruhi perilaku kita.
* Remaja cenderung banyak menghabiskan waktu bersama teman sebayanya sehingga tingkah laku dan nilai-nilai yang kita pegang banyak dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan kita.
* Teknologi informasi yang makin berkembang memudahkan kita mengakses informasi setiap saat. Tetapi, kemajuan teknologi informasi enggak selalu membawa pengaruh yang positif. It’s depend on you.

Aman dan Awet

Agar pacaran kita aman dan awet, kita harus punya prinsip. Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan ada dasar dan tujuan yang jelas. Dalam pacaran, bukan enggak mungkin kita menemukan perbedaan prinsip, beda batasan tentang apa yang boleh dan enggak boleh dilakukan. Wajar kok, asalkan bisa saling menghargai. Tiap orang punya hak untuk bicara terbuka, termasuk mengungkapkan prinsip masing-masing.

Mengungkapkan prinsip yang kita pegang akan berpengaruh pada penerimaan orang lain. Maksud dan keinginan kita akan sulit diterima dan dimengerti orang lain kalau kita enggak tahu bagaimana mengomunikasikannya dengan baik. Intinya, kita harus mengerti juga model-model komunikasi yang ada sehingga kita bisa menilai apakah selama ini sudah berkomunikasi dengan baik atau belum.

Tiga model komunikasi:

1. Pasif

Kita sulit/enggak bisa mengekspresikan keinginan, perasaan, dan pikiran kita. Hal ini akan berefek buruk karena apa yang kita harapkan enggak sesuai dengan kenyataan. Misalnya, kita enggak berani nolak pas pacar ngajakin kissing, padahal sebenarnya kita enggak mau.

2. Agresif

Dalam mengemukakan keinginan, pikiran, dan perasaan, kita cenderung mendominasi, enggak ramah dan mengabaikan kepentingan orang lain. Model komunikasi seperti ini bisa memicu keretakan hubungan kita dengan orang lain.

3. Asertif

Gaya komunikasi yang paling oke. Kita bisa bersikap tegas dalam mengekspresikan keinginan, perasaan, dan pendapat, tetapi tetap menghargai orang lain. Kondisi orang lain juga menjadi pertimbangan sebelum kita mengungkapkan keinginan. Misalnya, menolak dengan sopan dan memberikan alasan yang masuk akal ketika pacar minta yang aneh-aneh.

Cara berkomunikasi enggak cuma memengaruhi keberhasilan kita berinteraksi dengan orang lain, tetapi lebih jauh lagi, mampu berkomunikasi dengan baik menjadikan kita terampil dalam mengambil keputusan. Semoga pacaran kita tambah oke!

teens

Seks vs Cinta

Cinta dan seks adalah sesuatu yang berbeda. Cinta adalah emosi atau sebuah perasaan. Tidak ada satupun definisi cinta, karena kata “cinta” dapat berarti banyak hal terhadap banyak orang. Sebaliknya, seks adalah suatu kejadian biologis. Walaupun terdapat berbagai macam kegiatan seks, kebanyakan mengandung sesuatu yang sama. Seks bisa jadi atau tidak termasuk penetrasi.
Beda Cinta dan Seks

Cinta:

* Cinta adalah perasaan (emosi)
* Tidak ada definisi yang tepat mengenai cinta untuk semua orang
* Cinta melibatkan perasaan romantik dan/atau ketertarikan

Seks:

* Seks adalah sebuah kejadian atau tindakan (fisik)
* Ada beberapa jenis seks namun semua jenis seks mempunyai kesamaan
* Dapat terjadi antara laki-laki dan perempuan, dua orang perempuan, dua orang laki-laki atau oleh satu orang saja (masturbasi)


Abstinen

Kata yang digunakan untuk tidak melakukan hubungan seks adalah abstinen. Bagi beberapa orang, khususnya orang-orang yang berpikiri melakukan hubungan seks tidak perlu menunggu hingga waktu yang tepat, berpikir bahwa abstinen adalah tindakan yang tidak OK. Sebenarnya, ada beberapa hal baik mengenai abstinen dan mungkin diantaranya dapat kamu terapkan.

* Abstinen, atau tidak melakukan hubungan seks baik oral, vaginal atau anal, adalah jalan yang terbaik. Sangat mungkin tertular PMS, walaupun tanpa melakukan hubungan seks penetrasi, melalui kontak antar kulit juga dapat tertular (herpes dan kutil kelamin dapat ditularkan melalui cara ini).
* Kamu juga harus memikirkan nilai diri dan perasaanmu. Waktu mudamu membawa banyak perubahan seperti bagaimana perasaan kamu tentang dirimu sendiri, keluarga, teman dan lawan jenismu. Walaupun kamu tidak memikirkan mengenai seks. Tidak peduli bagaimana perasaanmu mengenai hubungan seks, namun adalah tindakan yang pintar untuk menunggu hal tersebut hingga saat yang tepat.

Cara mengekspresikan cinta tanpa hubungan seks

Terdapat jutaan cara non seksual untuk menunjukkan kepada seseorang kalau kamu menyukainya. Kamu dapat menunjukkan kepadanya dengan menghabiskan waktu bersamanya. Pergi menonton bersama. Atau hanya sekadar jalan-jalan dan ngobrol. Jika kamu sedang berada dengan seseorang yang benar-benar kamu suka, apapun akan terasa menyenangkan. Ada cara lain untuk merasakan kedekatanmu secara fisik tanpa melakukan hubungan seks. Cara-cara ini termasuk berciuman dan berpelukan sampai saling meraba dan petting. Perlu diingat, jika kamu tidak berhati-hati, aktivitas ini dapat mengarah kepada hubungan seks. Rencanakan sebelumnya berapa jauh keadaan yang kamu inginkan, dan tetap pada pendirianmu itu. Sulit untuk mengatakan tidak, apalagi jika keadaannya sudah bertambah hangat dan berat.
Hubungan Seks Usia Muda Berisiko Kanker

Hubungan atau kontak seksual pada usia di bawah 17 tahun merangsang tumbuhnya sel kanker pada alat kandungan perempuan, karena pada rentang usia 12 hingga 17 tahun, perubahan sel dalam mulut rahim sedang aktif sekali. Demikian diungkapkan seorang ahli kebidanan.

"Saat sel sedang membelah secara aktif (metaplasi) idealnya tidak terjadi kontaks atau rangsangan apa pun dari luar, termasuk injus (masuknya) benda asing dalam tubuh perempuan," kata dr Teti Ernawati dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, adanya benda asing, termasuk alat kelamin laki-laki dan sel sperma, akan mengakibatkan perkembangan sel ke arah abnormal. Apalagi kalau sampai terjadi luka yang mengakibatkan infeksi dalam rahim.

Sel abnormal dalam mulut rahim itu dapat mengakibatkan kanker mulut rahim (serviks). Kanker serviks menyerang alat kandungan perempuan, berawal dari mulut rahim dan berisiko menyebar ke vagina hingga keluar di permukaan, katanya.

Selain itu, kanker serviks juga berisiko menyebar ke organ lain di dalam tubuh, misalnya uterus, ovarium, tuba fallopi, ginjal, paru-paru, lever, tulang hingga otak, katanya.

"Jika telah mencapai stadium lanjut dan menyebar ke organ tubuh lain, maka kanker serviks dapat mengakibatkan kematian," ujarnya.

"Penderita stadium lanjut umumnya harus mengangkat organ alat kandungan dan kemungkinan mempunyai anak menjadi tidak mungkin," katanya.

Di dunia, terdapat sekitar 100 jenis strain virus penyebab kanker serviks, yaitu virus HPV (Human Papilloma Virus). Dan strain terganas adalah tipe 16 dan 18.

Gejala yang sering muncul pada penderita biasanya timbulnya keputihan yang berbau dan berulang-ulang serta terjadi pendarahan di bagian kemaluan saat tidak sedang haid.

Karena itu, Teti menganjurkan bagi perempuan untuk menikah setelah berusia 17 tahun lebih dan menerapkan perilaku seksual yang sehat.

"Hindari seks bebas dan gonta-ganti pasangan," katanya.

Selain itu, perlu dilakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya kanker serviks stadium lanjut, salah satunya dengan melakukan tes pap (pap smear).